Sabtu, 16 Februari 2013

PAKAN FERMENTASI UNTUK TERNAK LEBIH BERISI

        Musim penghujan merupakan musim yang bersahabat bagi peternak, rumput tumbuh dimana-mana tanpa harus mencari di daerah lain dan jerami mudah didapatkan. Namun menginjak musim kemarau peternak harus pintar-pintar dan bekerja ekstra keras guna mencari rumput atau jerami untuk pakan ternak mereka. hal ini dirasakan pula oleh peternak-peternak di Desa Sijambe Kecamatan Wonokerto. Berlimpahnya pakan di musim penghujan namun berkurangnya pakan di musim kemarau.
Kegundahan para peternak ini ditangkap oleh pengurus BKM KARYA MANDIRI Desa Sijambe, yang kemudian menjadi pencetus guna dilakukannya kegiatan pelatihan pembuatan pakan ternak fermentasi oleh Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) TERNAK MAKMUR dengan menggunakan dana BLM APBN Tahap 2 Tahun 2012 melalui PNPM Mandiri Perkotaan Kab. Pekalongan.

Foto : Kegiatan Pelatihan Pembuatan Pakan Ternak Fermentasi
Pelatihan pembuatan pakan ternak fermentasi diadakan hari jum’at (4/1) pukul 1 siang di Balai desa Sijambe dengan dipandu narasumber dari Dinas Perikanan, Kelautan dan Peternakan Kabupaten Pekalongan, dan dihadiri 40 peternak di desa Sijambe. Pelatihan di bagi dengan 2 sesi, 30 menit untuk teori yang dilanjutkan dengan praktek menggunakan bahan-bahan yang telah disediakan oleh KSM Ternak Makmur.

Read More......

BKM DESA SEMUT BERSEPEDA SANTAI BERSAMA KSM

         Teduh dan bersahabat gambaran cuaca siang hari itu, meski jam menunjukkan pukul 13.00 siang namun matahari tak sepenuhnya memunculkan teriknya terhalang awan mendung sisa hujan pagi harinya. Siang hari itu Sabtu 29 Desember 2012 berbondong-bondong warga serta anggota KSM (Kelompok keSwadayaan Masyarakat) Desa Semut Kecamatan Wonokerto Kabupaten Pekalongan bersepeda ke Rumah Pintar RSS Asri Desa Semut guna mengikuti acara sepeda santai bersama BKM NOTO JOYO Desa Semut.
Sedianya acara sepeda santai diadakan pagi harinya namun karena hujan deras maka acara di undur menjadi siang hari, namun hal ini tidak menyurutkan animo anggota KSM serta masyarakat guna mengikuti acara ini. Dengan mengenakan kaos pemberian UPK BKM NOTO JOYO mereka bersepeda menyusuri jalan Desa-desa di Kecamatan Wonokerto seperti Desa Rowoyoso, Desa Wonokerto Kulon, dan Desa Tratebang.

Foto : Kegiatan Sepeda Santai Desa Semut
Acara sepeda santai ini merupakan salah satu rangkaian acara dari kegiatan Tahunan BKM yakni RWT atau Rembug Warga Tahunan. Untuk Desa Semut RWT dilaksanakan malam harinya setelah sepeda santai yakni hari Sabtu 29 Desember 2012 pukul 20.00 WIB bertempat di Balai Desa Semut. Acara malam itu dihadiri oleh Bapak Camat Wonokerto, Bapak Kepala Desa Semut, seluruh anggota BKM beserta UP-UPnya, Fasilitator PNPM Mandiri Perkotaan Kabupaten Pekalongan, RT-RW serta Tokoh masyarakat Desa Semut dan masyarakat Desa Semut.

Selain pelaporan pertanggungjawaban BKM NOTO JOYO tahun buku 2012 serta pembacaan rencana-rencana program untuk tahun 2013, malam itu diadakan pula pemberian santunan warga jompo sebanyak 71 warga dan 18 anak yatim. Santunan tersebut merupakan alokasi dana sosial kemasyarakatan dari laba yang diperoleh UPK selama periode Januari 2012 hingga November 2012 yang mana laba UPK mencapai Rp. 21.026.179,- dengan tingkat pengembalian pinjaman 100% yang artinya di UPK BKM NOTO JOYO tidak ada satupun KSM yang macet atau nunggak dalam pengembalian pinjaman bergulir.
Dalam sambutannya kepala desa Semut, Bapak Sunoto menyampaikan rasa bangganya dengan prestasi tersebut dan beliau berharap agar angka pengembalian 100% ini tetap dipertahankan untuk tahun-tahun selanjutnya.
Acara malam itu ditutup dengan pembagian door prize untuk peserta, dan berhadiah utama setrika, dispenser, magic com serta kompor gas.

Read More......

RWT 2012 DAN BAKSOS DESA SIJAMBE


Rembuk Warga Tahunan (RWT) merupakan bentuk pertanggungjawaban Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) dalam pelaksanaan program-program pemberdayaan masyarakat selama satu tahun. Dalam acara RWT, BKM akan menyampaikan Laporan Pertanggung Jawaban, Rencana Program Kerja Tahun depan serta menerima pandangan-pandangan umum dari peserta rembug.
Untuk BKM KARYA MANDIRI Desa Sijambe Kecamatan Wonokerto Kabupaten Pekalongan kegiatan RWT dilaksanakan pada hari kamis tanggal 27 Desember 2012 pukul 20.00 WIB bertempat di Balai Desa Sijambe. Selain pertanggung jawaban BKM, malam itu diadakan acara baksos yakni pembagian paket sembako kepada janda-janda dari warga miskin serta ada door prize untuk peserta yg hadir malam itu.
Acara malam itu dihadiri oleh anggota BKM Karya Mandiri, Pemdes, Ketua forum BKM Kecamatan Wonokerto, Fasilitator PNPM Mandiri Perkotaan, Babinkamtibmas Desa Sijambe serta masyarakat desa Sijambe dan dibuka oleh kepala desa Sijambe, Bpk. H. Mohammad Kennedy.
Sebagaimana disampaikan Koordinator BKM Karya Mandiri Bapak Ahmad Zaki dalam laporannya, pada tahun 2012 desa Sijambe mendapat dana BLM baik APBN maupun APBD melalui PNPM Mandiri Perkotaan sebesar Rp. 165.000.000,- yang digunakan untuk pembangunan jalan paving, jamban keluarga, rehab rumah serta untuk kegiatan sosial yakni penambahan peralatan layos, pelatihan pembuatan pakan fermentasi dan Pemberian Makanan Tambahan.
Selain penyampaian pertanggungjawaban, malam itu BKM Karya Mandiri juga mengadakan kegiatan bakti sosial pembagian 100 paket sembako kepada janda-janda dari keluarga kurang mampu, yang mana dananya di dapat dari laba kegiatan sosial produktif berupa persewaan peralatan hajatan.
 “RWT merupakan bukti transparansi BKM kepada masyarakat termasuk didalamnya pengelolaan dana BLM. Dana BLM adalah hak warga miskin, sehingga dalam pengelolaannya dipergunakan untuk pengentasan kemiskinan di Desa Sijambe, termasuk untuk kegiatan ekonomi bergulir dengan mengembalikan pinjaman tepat waktu maka dapat membantu pengentasan kemiskinan warga lainnya.” himbau Nurkasih, Amd selaku senior fasilitator PNPM Mandiri Perkotaan Kec. Wonokerto dalam sambutannya.

Read More......

PERAN UPK BKM “NOTO JOYO” DALAM MENSEJAHTERAKAN WARGA DESA SEMUT

          Sosoknya terlihat rapuh karena usia yang sudah tak muda lagi namun langkahnya mantab menuju ruang Sekretariat UPK, dengan uang yang dijadikan satu dalam gulungan beliau membayar apa yang menjadi tanggungjawab beliau bersama teman-teman satu KSMnya. Beliau adalah mak Kartonah, anggota KSM Jeruk 3, penerima manfaat dana ekonomi bergulir BLM PNPM Mandiri Perkotaan melalui UPK BKM “Noto Joyo” desa Semut Kecamatan Wonokerto Kabupaten Pekalongan. Mak Kartonah telah berjualan macam-macam lauk pauk selama 20 tahun namun karena keterbatasan modal maka beliau hanya dapat menyediakan 3 hingga 5 jenis lauk pauk tiap harinya. Hingga pada akhirnya mak Kartonah mendengar adanya pinjaman bergulir dengan sistem tanggung renteng dari UPK BKM di desanya, bersama 4 kawannya dari desa Semut beliau membentuk KSM Jeruk dengan pinjaman awal Rp.500.000,- per-anggotanya, hingga pinjaman sekarang untuk ketiga kalinya mencapai Rp. 1.500.000,- per-anggotanya. Dengan bantuan itu mak Kartonah dapat melengkapi warungnya dan menambah jenis-jenis masakannya. Dengan kepercayaan 100 % dari mak Kartonah dan anggota KSM lainnya kepada UPK hingga mak Kartonah merasa memiliki keterikatan kekeluargaan dengan pengurus UPK, hal ini yang memotivasi mak Kartonah guna bertanggungjawab membayar tepat waktu.
Lain mak Kartonah lain pula pak Wujud, anggota KSM Semangka 3 ini awalnya hanya berjualan mie ayam saja, namun dengan bantuan modal dari UPK beliau dapat merapikan warungnya dan menambah jenis jualannya menjadi mie ayam dan bakso. Dengan bertambahnya jenis jualan pak Wujud maka bertambah pula pendapatan beliau perharinya.

Gambar 1. Warung Pak Wujud
Mak Kartonah dan Pak Wujud hanya contoh sebagian kecil warga Desa Semut yang terbantu ekonominya oleh UPK BKM “Noto Joyo”. UPK yang telah ada sejak tahun 2010 ini telah menerima 3 kali dana BLM PNPM MP yakni tahun 2010 dengan nilai Rp. 29.000.000,-, tahun 2011 sebesar Rp. 29.000.000,- dan terakhir tahun 2012 sebesar Rp. 12.000.000,-. Pengelola UPK BKM “Noto Joyo” awalnya berjumlah 3 orang namun karena beberapa hal salah satu pengelolanya mengundurkan diri ketika baru bekerja selama satu bulan, akhirnya tersisa dua pengelola UPK yakni Mundhiyah sebagai manajer UPK dan Maria Ulfa sebagai kasir yang mana hingga kini keduanya merupakan pengelola aktif UPK.

Gambar 2. Dua anggota aktif UPK, Mundhiyah dan Maria Ulfa
Pada awal keberadaannya UPK BKM “Noto Joyo” dihadapkan pada strategi sosialisasi yang tepat karena anggota UPK yakin pengenalan pertama sangat berpengaruh untuk perkembangan UPK selanjutnya. Karena kesadaran itu maka UPK dibantu BKM menyusun strategi sosialisasi yang tepat, diantaranya pada pertemuan sosialisasi UPK dijelaskan bahwa dana UPK adalah dana masyarakat kurang mampu bukannya dana hibah pemerintah, sehingga apabila berhutang di UPK berkewajiban untuk membayar tepat waktu agar dananya dapat digunakan olah warga kurang mampu lainnya untuk memperbaiki kondisi ekonomi mereka, dan apabila tidak membayar tepat waktu maka telah menzalimi masyarakat miskin. Selain menjelaskan akan pentingnya mengembalikan pinjaman tepat waktu warga juga diberi kesadaran agar selalu menjunjung tinggi solidaritas antar warga desa Semut demi kemajuan dan kesejahteraan warga desa Semut sendiri.
Sosialisasi-sosialisasi per RT menjadi pilihan UPK karena dinilai lebih mengena dan dapat diterima orang banyak. Pada pinjaman awal warga per RT yang berminat melakukan pinjaman diminta membentuk KSM dan membuat proposal, diantara proposal-proposal yang masuk akan melewati tahap eliminasi guna menentukan KSM yang lolos kriteria, yang mana pada pinjaman awal hanya dikhususkan bagi warga yang telah memiliki usaha, untuk KSM-KSM yang tidak lolos akan masuk ke daftar antrian penerima dana bergulir.

Gambar 3. Suasana setoran pinjaman bergulir UPK BKM “Noto Joyo”
Meski awalnya UPK BKM “Noto Joyo” berjalan tertatih-tatih namun dengan ketelatenan pengelola UPK untuk menjelaskan SOP UPK pada waktu pencairan dana pinjaman bergulir dan tak henti-hentinya memberi pemahaman kepada anggota KSM agar membayar tepat waktu maka prestasi UPK BKM “Noto Joyo” cukup membanggakan, untuk laba ditahun 2010 dengan periode bulan maret s.d. desember 2012 sebesar Rp. 8.224.530,-, laba tahun 2011 sebesar Rp. 17.101.526,-, dan laba ditahun 2012 sampai dengan bulan September sebesar Rp. 17.155.018,-,  dengan laba pertahun yang cukup tinggi, LAR 0% dan RR 100% dari jumlah 36 KSM aktif dapat diasumsikan pengelolaan UPK BKM “Noto Joyo” desa Semut Kecamatan Wonokerto adalah mandiri.

Gambar 4. Ruang UPK BKM “Noto Joyo”
Pada perkembangannya pengelola UPK yang buka kas setiap hari jum’at dari jam 09.00 s.d. 17.00 ini meyakini tanpa ide-ide segar dalam pengelolaannya bukan tidak mungkin akan ada kendala-kendala seperti yang dihadapi UPK-UPK lainnya yakni pinjaman macet. Oleh karena itu tak henti-hentinya pengelola UPK melakukan ide-ide segar dalam pengelolaannya, seperti misalnya bagi ketua KSM yang selalu membayar tepat waktu dan penuh seluruh anggota maka diakhir periode akan diberi bonus potongan setoran serta semua anggota KSM diberi souvenir berupa panci, toples atau barang pecah belah lainnya. Ternyata dengan  ide ini banyak ketua KSM yang merasa bertanggung jawab membayar tepat waktu dan penuh seluruh anggota, dan apabila ada anggotanya yang belum mampu bayar maka akan dipinjami uang dari ketua KSM.

Gambar 5. Contoh souvenir yang diberikan kepada anggota KSM lancar
Namun keberhasilan UPK tak hanya dinilai dari nilai LAR dan RR serta labanya, namun juga dari apakah keberadaannya dapat membantu perekonomian masyarakat serta menumbuhkan jiwa solidaritas antar sesama. Perkembangan-perkembangan perekonomian anggota-anggota KSM inilah yang selalu menjadi pantauan pengelola UPK BKM “Noto Joyo” sehingga diharapkan akan tercipta kesejahteraan masyarakat di desa Semut. Bentuk Solidaritas juga diwujudkan dalam CRK bagi anggota KSM yang meninggal dunia sehingga ahli warisnya tak lagi perlu melunasi hutang serta bagi anggota KSM yang sakit akan menerima santunan dana sosial sebesar Rp. 50.000,-
Banyak warga desa Semut yang telah merasakan manfaat atas keberadaan UPK BKM “Noto Joyo”, selain ekonominya yang semakin meningkat juga sebagai individu mereka merasa menjadi pribadi yang lebih solid dan dapat bekerja sama dengan baik. untuk kedepannya diharapkan kondisi ini akan tetap terjaga sehingga masyarakat desa Semut dapat berkembang semakin pesat dan mandiri.

Read More......

Jumat, 15 Februari 2013

BERGOTONG ROYONG MEMBANGUN BERSAMA DESA ROWOYOSO

Gotong royong merupakan perilaku bangsa Indonesia yang telah dikenal turun menurun dari generasi ke genarasi. Dalam bergotong royong, masyarakat kita berbagi tugas saling membantu dalam menyelesaikan suatu kegiatan. Dengan bergotong royong banyak hal yang dilakukan oleh bangsa Indonesia, seperti membangun rumah, mengerjakan sawah, memperbaiki sarana dan prasarana umum.
Namun di era globalisasi saat ini, sifat gotong royong di masyarakat Indonesia mulai berkurang. Masyarakat sekarang terlalu sibuk menyelesaikan pekerjaannya sehingga lupa dengan kehidupan sosial bermasyarakatnya. Gaya hidup individu seolah-olah menjadi gaya hidup masyarakat Indonesia saat ini, terutama di kota-kota besar. Masyarakat sudah tidak peduli lagi dengan kondisi lingkungan di sekitarnya. Lambat laun sifat bergotong royong dalam bermasyarakat mulai menghilang, dan ketika ada kerusakan lingkungan kita menyadarinya setelah terlambat.
Kondisi masyarakat seperti itu sangat memprihatinkan, dimana urusan individu mengalahkan kebersamaan dalam bermasyarakat dengan lingkungan sekitar. Hal inilah yang disadari oleh masyarakat Rowoyoso Kecamatan Wonokerto Kabupaten Pekalongan. Mereka menyadari bahwa sifat bergotong royong perlu dilestarikan bersama demi tercapainya masyarakat yang baik.
Sehingga ketika di salah satu sudut desa di dusun Buntek ada jalan yang masih berupa tanah padahal jalan tersebut merupakan jalan akses untuk dusun lain maka masyarakat Rowoyoso mencari cara untuk membangunnya. Dan terdengarlah kabar ada bantuan dana dari APBN melalui PNPM Mandiri Perkotaan sebesar Rp. 15.000.000,-, masyarakat menyambutnya dengan suka cita. Impian mereka untuk memiliki jalan yang lebih baik di RT 16,17,21,22 akan segera terealisasi.
Segeralah KSM Citarum dibentuk guna mengelola dan bertanggung jawab dalam pelaksaan pembangunan jalan beton di desa Rowoyoso. BKM, KSM dan Masyarakat memikirkan bagaimana caranya agar dengan dana Rp. 15.000.000,- akan mencukupi untuk pembangunan jalan beton di 4 RT tersebut. Masyarakat dengan senang hati untuk swadaya baik tenaga, uang, konsumsi dan lain-lain guna kelancaran pembangunan jalan beton ini. Akhirnya diputuskan setelah lebaran Idul Fitri tahun 2012 atau tepatnya bulan September 2012 pembangunan jalan beton di 4 RT akan direalisasikan, dan pembangunannnya akan dilaksanakan kurang lebih selama 1 bulan dengan tenaga kerja masyarakat Rowoyoso sendiri.
“Assalamu’alaikum Warrahmatullah hi Wabarrokatuh.. Sugeng enjing bapak-bapak ibu-ibu dukuh Buntek, ampun kesupen nggeh dinten niki wonten kegiatan gotong royong kagem mbangun jalan beton teng RT 16. Sepindah maleh bapak-bapak ibu-ibu dukuh Buntek, ampun kesupen nggeh dinten niki wonten kegiatan gotong royong kagem pembuatan jalan beton teng RT 16. Bade dimulai jam 8 enjing, kagem partisipasinipun diaturake maturnuwun,, Wassalamu’alaikum Warrahmatullah hi Wabarrakatuh” (Assalamu’alaikum Warrahmatullah hi Wabarrokatuh.. Selamat pagi bapak-bapak ibu-ibu dukuh buntek, jangan lupa hari ini ada kegiatan gotong royong pembangunan jalan beton di RT 16. Sekali lagi bapak-bapak ibu-ibu dukuh buntek, jangan lupa hari ini ada kegiatan gotong royong pembangunan jalan beton di RT 16. Akan dimulai jam 8 pagi, untuk partisipasinya diucapkan terima kasih.. Wassalamu’alaikum Warrahmatullah hi Wabarrakatuh) suara pak Haji Solihin membahana dari Pengeras suara di Masjid desa Buntek setiap Jum’at paginya. Sederhana namun bermakna, dan membangkitkan semangat warga Buntek untuk keluar rumah dan bergotong royong dalam membangun jalan beton di RT 16, 17,21 dan 22.
Belum tepat jarum jam menunjukkan pukul 8 pagi namun warga desa Rowoyoso telah berkumpul di sekitar jalan yang hendak dibangun. Tua muda dengan pakaian kerja mereka telah siap membangun jalan beton di daerah mereka. Tepat pukul 8 pagi pengerjaan jalan beton dimulai, dengan banyak tenaga yang mengerjakannya maka pembangunan jalan beton berjalan cepat dan lancar. Tak hanya warga laki-laki yang turut andil dalam bergotong royong, warga perempuan desa Rowoyoso tak kalah peran. Sedari pagi mereka bersama-sama mempersiapkan minum dan konsumsi untuk suami, anak, saudara dan tetangga mereka.
Semangat kegotongroyongan warga desa Rowoyoso baik laki-laki maupun Perempuan masihlah tinggi, mereka merelakan waktu liburnya berpanas-panasan untuk membangun jalan beton di dukuh Buntek. Dengan sukarela dan senang hati mereka bersama-sama membangun jalan beton di RT 16, 17, 21, dan 22 setiap jum’atnya. Hari dimana yang sebetulnya dapat mereka gunakan untuk bermalas-malasan karena sudah bekerja selama 6 hari sebelumnya, hari dimana sebetulnya mereka dapat pergi berlibur bersama keluarganya masing-masing. Namun hal ini mereka kesampingankan guna kepentingan bersama.
            Warga desa Rowoyoso sadar kalau bukan warga desa Rowoyoso sendiri yang membangun desa maka siapa lagi. Di Rowoyosolah mereka hidup, dan mencari nafkah, serta di desa Rowoyoso pula anak-anak mereka sekolah dan tumbuh menjadi generasi penerus mereka. Alangkah menyenangkannya apabila tempat anak-anak ini tumbuh sesuai dengan harapan mereka. Dengan kesadaran itu warga desa Rowoyoso berkomitmen untuk tetap bersama-sama membangun desa Rowoyoso agar menjadi desa yang lebih baik lagi.
DOKUMENTASI PELAKSAAN PEMBANGUNAN JALAN BETON KSM CITARUM DESA ROWOYOSO KECAMATAN WONOKERTO KABUPATEN PEKALONGAN






Read More......

WARGA DADIREJO BELAJAR MEMPRODUKSI MAKANAN RINGAN

Semangat ngeblog muncul lagi, daripada blognya berdebu tak terawat maka saya akan memposting kegiatan-kegiatan di desa dampingan tempat kerja. meski untuk awal posringan artikelnya terkesan basi karena telah dilakukan beberapa bulan yang lalu namun untuk selanjutnya yang akan diposting adalah artikel-artikel baru. woookkeeeyy selamat menikmati., :)

          Suasana Balai Desa Dadirejo pagi itu terasa lapang, dari luar hanya terlihat beberapa kendaraan bermotor yang di parkir di pelataran, namun jika dilihat ke dalam aula Balai desa sudah tertata rapi kursi-kursi dan terlihat pula MMT bertuliskan “Pelatihan Industri Makanan Ringan dan Kemasan, KSM Harapan Maju yang difasilitasi oleh BKM Sido Makmur Dadirejo, Kamis s.d. ahad 19-22 Juli 2012”.
Kegiatan pagi itu di aula Balai desa Dadirejo ternyata termasuk dalam rangkaian acara pelatihan pembuatan makanan ringan oleh KSM Harapan Maju. Kegiatan tersebut adalah penyuluhan mengenai makanan sehat dengan narasumber dari DINKES Kabupaten Pekalongan, adapula materi mengenai kewirausahaan dari DISPERINDAGKOP, selain itu acara ini juga dihadiri oleh PJOK Kecamatan TIRTO Bapak Edi Eko Susrono yang merasa bangga akan semangat warganya untuk mengikuti pelatihan meski dalam suasana bulan puasa.

Gambar 1. Peserta pelatihan memperhatikan dengan serius penyuluhan dari DINKES
Awal mula inspirasi warga Dadirejo Tirto Kabupaten Pekalongan mengadakan pelatihan industri makanan kecil dan kemasan adalah kebutuhan masyarakat akan makanan ringan menjelang lebaran yang tinggi.
          Pelatihan bertemakan “Dengan Swadaya Mari Bangun Desa Yang Lebih Maju“ ini dilaksanakan selama 4 hari, dari hari kamis (19/7) hingga hari minggu (22/7) dan  melibatkan 25 anggota KSM Harapan Maju serta difasilitasi oleh BKM Sido Makmur dengan dana BLM tahap 1 untuk kegiatan sosial sebesar Rp. 14.600.000,-yang dipergunakan utntuk membeli alat-alat dan bahan-bahan pelatihan.

Gambar 2. Penyerahan secara simbolis peralatan pelatihan dari faskel kepada ketua KSM Harapan Maju.
          Dengan bantuan 3 tenaga ajar alumni SMK Negeri 1 Pekalongan dari program keahlian tata boga, anggota KSM Harapan Maju dilatih untuk memproduksi makanan ringan seperti rengginang, pastel, krupuk mie, keciput, kue bawang, agar2 kering dsb. Pelatihan ini menitikberatkan bagaimana dapat menghasilkan makanan ringan yang bercitarasa tinggi, berkualitas dan higienis. Selain itu pelatihan ini juga mengajarkan cara pengemasan serta pemasaran. Diharapkan setelah selesai mengikuti pelatihan ini anggota KSM dapat berwiraswasta sehingga dapat meningkatkan pendapatan keluarga.

Gambar 3. anggota KSM Harapan Maju mengikuti Pelatihan dengan seksama.
          Ketua KSM Harapan Maju Siti Khunaini yang mempersilahkan rumahnya dipergunakan untuk tempat pelatihan mengutarakan pelatihan ini membuat anggotanya dapat memahami seluk beluk pembuatan makanan ringan yang berkualitas dan higienis.
          “ Minimal peserta dapat membuat untuk dikonsumsi sendiri, alhamdulillah lagi kalau dapat mengembangkannya” imbuh beliau.
meski dalam suasana bulan puasa para peserta tak surut semangatnya untuk mengikuti pelatihan, dimulai jam 9 pagi hingga jam 3 sore peserta belajar memproduksi berbagai jenis makanan. Pelatihan yang di wartakan di media cetak Tilik Kampung Harian Suara Merdeka tanggal 6 bulan Agustus 2012 ini diharapkan dapat menjadi motivasi untuk KSM-KSM lainnya, meski di suasana bulan ramadhan namun tetap gigih untuk belajar, karena belajar juga merupakan bentuk ibadah.

Gambar 4. Berita mengenai pelatihan di Dadirejo

Read More......