Jumat, 15 Februari 2013

BERGOTONG ROYONG MEMBANGUN BERSAMA DESA ROWOYOSO

Gotong royong merupakan perilaku bangsa Indonesia yang telah dikenal turun menurun dari generasi ke genarasi. Dalam bergotong royong, masyarakat kita berbagi tugas saling membantu dalam menyelesaikan suatu kegiatan. Dengan bergotong royong banyak hal yang dilakukan oleh bangsa Indonesia, seperti membangun rumah, mengerjakan sawah, memperbaiki sarana dan prasarana umum.
Namun di era globalisasi saat ini, sifat gotong royong di masyarakat Indonesia mulai berkurang. Masyarakat sekarang terlalu sibuk menyelesaikan pekerjaannya sehingga lupa dengan kehidupan sosial bermasyarakatnya. Gaya hidup individu seolah-olah menjadi gaya hidup masyarakat Indonesia saat ini, terutama di kota-kota besar. Masyarakat sudah tidak peduli lagi dengan kondisi lingkungan di sekitarnya. Lambat laun sifat bergotong royong dalam bermasyarakat mulai menghilang, dan ketika ada kerusakan lingkungan kita menyadarinya setelah terlambat.
Kondisi masyarakat seperti itu sangat memprihatinkan, dimana urusan individu mengalahkan kebersamaan dalam bermasyarakat dengan lingkungan sekitar. Hal inilah yang disadari oleh masyarakat Rowoyoso Kecamatan Wonokerto Kabupaten Pekalongan. Mereka menyadari bahwa sifat bergotong royong perlu dilestarikan bersama demi tercapainya masyarakat yang baik.
Sehingga ketika di salah satu sudut desa di dusun Buntek ada jalan yang masih berupa tanah padahal jalan tersebut merupakan jalan akses untuk dusun lain maka masyarakat Rowoyoso mencari cara untuk membangunnya. Dan terdengarlah kabar ada bantuan dana dari APBN melalui PNPM Mandiri Perkotaan sebesar Rp. 15.000.000,-, masyarakat menyambutnya dengan suka cita. Impian mereka untuk memiliki jalan yang lebih baik di RT 16,17,21,22 akan segera terealisasi.
Segeralah KSM Citarum dibentuk guna mengelola dan bertanggung jawab dalam pelaksaan pembangunan jalan beton di desa Rowoyoso. BKM, KSM dan Masyarakat memikirkan bagaimana caranya agar dengan dana Rp. 15.000.000,- akan mencukupi untuk pembangunan jalan beton di 4 RT tersebut. Masyarakat dengan senang hati untuk swadaya baik tenaga, uang, konsumsi dan lain-lain guna kelancaran pembangunan jalan beton ini. Akhirnya diputuskan setelah lebaran Idul Fitri tahun 2012 atau tepatnya bulan September 2012 pembangunan jalan beton di 4 RT akan direalisasikan, dan pembangunannnya akan dilaksanakan kurang lebih selama 1 bulan dengan tenaga kerja masyarakat Rowoyoso sendiri.
“Assalamu’alaikum Warrahmatullah hi Wabarrokatuh.. Sugeng enjing bapak-bapak ibu-ibu dukuh Buntek, ampun kesupen nggeh dinten niki wonten kegiatan gotong royong kagem mbangun jalan beton teng RT 16. Sepindah maleh bapak-bapak ibu-ibu dukuh Buntek, ampun kesupen nggeh dinten niki wonten kegiatan gotong royong kagem pembuatan jalan beton teng RT 16. Bade dimulai jam 8 enjing, kagem partisipasinipun diaturake maturnuwun,, Wassalamu’alaikum Warrahmatullah hi Wabarrakatuh” (Assalamu’alaikum Warrahmatullah hi Wabarrokatuh.. Selamat pagi bapak-bapak ibu-ibu dukuh buntek, jangan lupa hari ini ada kegiatan gotong royong pembangunan jalan beton di RT 16. Sekali lagi bapak-bapak ibu-ibu dukuh buntek, jangan lupa hari ini ada kegiatan gotong royong pembangunan jalan beton di RT 16. Akan dimulai jam 8 pagi, untuk partisipasinya diucapkan terima kasih.. Wassalamu’alaikum Warrahmatullah hi Wabarrakatuh) suara pak Haji Solihin membahana dari Pengeras suara di Masjid desa Buntek setiap Jum’at paginya. Sederhana namun bermakna, dan membangkitkan semangat warga Buntek untuk keluar rumah dan bergotong royong dalam membangun jalan beton di RT 16, 17,21 dan 22.
Belum tepat jarum jam menunjukkan pukul 8 pagi namun warga desa Rowoyoso telah berkumpul di sekitar jalan yang hendak dibangun. Tua muda dengan pakaian kerja mereka telah siap membangun jalan beton di daerah mereka. Tepat pukul 8 pagi pengerjaan jalan beton dimulai, dengan banyak tenaga yang mengerjakannya maka pembangunan jalan beton berjalan cepat dan lancar. Tak hanya warga laki-laki yang turut andil dalam bergotong royong, warga perempuan desa Rowoyoso tak kalah peran. Sedari pagi mereka bersama-sama mempersiapkan minum dan konsumsi untuk suami, anak, saudara dan tetangga mereka.
Semangat kegotongroyongan warga desa Rowoyoso baik laki-laki maupun Perempuan masihlah tinggi, mereka merelakan waktu liburnya berpanas-panasan untuk membangun jalan beton di dukuh Buntek. Dengan sukarela dan senang hati mereka bersama-sama membangun jalan beton di RT 16, 17, 21, dan 22 setiap jum’atnya. Hari dimana yang sebetulnya dapat mereka gunakan untuk bermalas-malasan karena sudah bekerja selama 6 hari sebelumnya, hari dimana sebetulnya mereka dapat pergi berlibur bersama keluarganya masing-masing. Namun hal ini mereka kesampingankan guna kepentingan bersama.
            Warga desa Rowoyoso sadar kalau bukan warga desa Rowoyoso sendiri yang membangun desa maka siapa lagi. Di Rowoyosolah mereka hidup, dan mencari nafkah, serta di desa Rowoyoso pula anak-anak mereka sekolah dan tumbuh menjadi generasi penerus mereka. Alangkah menyenangkannya apabila tempat anak-anak ini tumbuh sesuai dengan harapan mereka. Dengan kesadaran itu warga desa Rowoyoso berkomitmen untuk tetap bersama-sama membangun desa Rowoyoso agar menjadi desa yang lebih baik lagi.
DOKUMENTASI PELAKSAAN PEMBANGUNAN JALAN BETON KSM CITARUM DESA ROWOYOSO KECAMATAN WONOKERTO KABUPATEN PEKALONGAN






1 komentar:

kasih komentar ya..