Sabtu, 16 Februari 2013

PAKAN FERMENTASI UNTUK TERNAK LEBIH BERISI

        Musim penghujan merupakan musim yang bersahabat bagi peternak, rumput tumbuh dimana-mana tanpa harus mencari di daerah lain dan jerami mudah didapatkan. Namun menginjak musim kemarau peternak harus pintar-pintar dan bekerja ekstra keras guna mencari rumput atau jerami untuk pakan ternak mereka. hal ini dirasakan pula oleh peternak-peternak di Desa Sijambe Kecamatan Wonokerto. Berlimpahnya pakan di musim penghujan namun berkurangnya pakan di musim kemarau.
Kegundahan para peternak ini ditangkap oleh pengurus BKM KARYA MANDIRI Desa Sijambe, yang kemudian menjadi pencetus guna dilakukannya kegiatan pelatihan pembuatan pakan ternak fermentasi oleh Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) TERNAK MAKMUR dengan menggunakan dana BLM APBN Tahap 2 Tahun 2012 melalui PNPM Mandiri Perkotaan Kab. Pekalongan.

Foto : Kegiatan Pelatihan Pembuatan Pakan Ternak Fermentasi
Pelatihan pembuatan pakan ternak fermentasi diadakan hari jum’at (4/1) pukul 1 siang di Balai desa Sijambe dengan dipandu narasumber dari Dinas Perikanan, Kelautan dan Peternakan Kabupaten Pekalongan, dan dihadiri 40 peternak di desa Sijambe. Pelatihan di bagi dengan 2 sesi, 30 menit untuk teori yang dilanjutkan dengan praktek menggunakan bahan-bahan yang telah disediakan oleh KSM Ternak Makmur.
Dengan semangat peserta mengikuti cara-cara yang diajarkan oleh narasumber, dengan beralas terpal jerami (bisa juga menggunakan rumput) yang telah dipotong kecil-kecil disusun 10 cm untuk kemudian ditaburi campuran dedak dengan pupuk urea dan disemprot campuran tetes tebu, EM4 dan air. Setelah itu ditutup kembali dengan jerami 10 cm dan dilakukan langkah yang sama berulang-ulang hingga tumpukan jerami menjadi sekitar 1 sampai 2 meter. Langkah terakhir adalah menutup tumpukan jerami dengan terpal.

Foto : Peserta Kegiatan Pelatihan Pembuatan Pakan Ternak Fermentasi
Jerami-jerami yang telah difermentasi dibiarkan selama 21 hari, baru dapat di gunakan. ciri-ciri jerami fermentasi yang berhasil adalah berbau wangi dan empuk seperti roti, sedangkan hal-hal yang dapat membuat proses fermentasi ini gagal adalah kadar air yang berlebihan. Sehingga lebih baik menggunakan jerami yang tidak terlalu segar namun juga tidak yg terlalu kering, dalam proses penyiraman larutan tetes tebu juga tidak boleh terlalu banyak. Daya tahan jerami fermentasi ini adalah satu tahun, yang tak kalah pentingnya adalah pakan fermentasi ini tidak boleh diberikan ke ternak yang sedang mengandung, lebih cocok untuk ternak jantan atau ternak potong.
Selain dapat mengatasi permasalahan kesulitan mencari pakan di musim kemarau ternyata pakan fermentasi ini baik untuk ternak karena dapat membuat tubuh ternak menyerap protein dengan sempurna, sehingga kotoran yang dibuang merupakan zat-zat yang tidak dibutuhkan oleh tubuh. Untuk perbandingannya apabila menggunakan pakan biasa dalam satu tahun ternak bertambah berat badan 10 kg, maka jika menggunakan pakan fermentasi bisa mencapai 20 kg atau lebih kerena penyerapan protein yang sempurna.

Foto : Pelaksanaan Kegiatan Pelatihan Pembuatan Pakan Ternak Fermentasi
Dengan pelatihan ini diharapkan peternak-peternak di desa Sijambe tidak lagi mengalami kesulitan mencari pakan di musim kemarau dan dapat meningkatkan kualitas ternak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

kasih komentar ya..