Musim
penghujan merupakan musim yang bersahabat bagi peternak, rumput tumbuh
dimana-mana tanpa harus mencari di daerah lain dan jerami mudah didapatkan. Namun
menginjak musim kemarau peternak harus pintar-pintar dan bekerja ekstra keras
guna mencari rumput atau jerami untuk pakan ternak mereka. hal ini dirasakan
pula oleh peternak-peternak di Desa Sijambe Kecamatan Wonokerto. Berlimpahnya
pakan di musim penghujan namun berkurangnya pakan di musim kemarau.
Kegundahan
para peternak ini ditangkap oleh pengurus BKM KARYA MANDIRI Desa Sijambe, yang
kemudian menjadi pencetus guna dilakukannya kegiatan pelatihan pembuatan pakan
ternak fermentasi oleh Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) TERNAK MAKMUR dengan
menggunakan dana BLM APBN Tahap 2 Tahun 2012 melalui PNPM Mandiri Perkotaan
Kab. Pekalongan.
Foto
: Kegiatan Pelatihan Pembuatan Pakan Ternak Fermentasi
Pelatihan
pembuatan pakan ternak fermentasi diadakan hari jum’at (4/1) pukul 1 siang di
Balai desa Sijambe dengan dipandu narasumber dari Dinas Perikanan, Kelautan dan
Peternakan Kabupaten Pekalongan, dan dihadiri 40 peternak di desa Sijambe.
Pelatihan di bagi dengan 2 sesi, 30 menit untuk teori yang dilanjutkan dengan
praktek menggunakan bahan-bahan yang telah disediakan oleh KSM Ternak Makmur.
Dengan
semangat peserta mengikuti cara-cara yang diajarkan oleh narasumber, dengan
beralas terpal jerami (bisa juga menggunakan rumput) yang telah dipotong
kecil-kecil disusun 10 cm untuk kemudian ditaburi campuran dedak dengan pupuk
urea dan disemprot campuran tetes tebu, EM4 dan air. Setelah itu ditutup
kembali dengan jerami 10 cm dan dilakukan langkah yang sama berulang-ulang
hingga tumpukan jerami menjadi sekitar 1 sampai 2 meter. Langkah terakhir
adalah menutup tumpukan jerami dengan terpal.
Foto
: Peserta Kegiatan Pelatihan Pembuatan Pakan Ternak Fermentasi
Jerami-jerami
yang telah difermentasi dibiarkan selama 21 hari, baru dapat di gunakan.
ciri-ciri jerami fermentasi yang berhasil adalah berbau wangi dan empuk seperti
roti, sedangkan hal-hal yang dapat membuat proses fermentasi ini gagal adalah
kadar air yang berlebihan. Sehingga lebih baik menggunakan jerami yang tidak
terlalu segar namun juga tidak yg terlalu kering, dalam proses penyiraman
larutan tetes tebu juga tidak boleh terlalu banyak. Daya tahan jerami fermentasi
ini adalah satu tahun, yang tak kalah pentingnya adalah pakan fermentasi ini
tidak boleh diberikan ke ternak yang sedang mengandung, lebih cocok untuk
ternak jantan atau ternak potong.
Selain
dapat mengatasi permasalahan kesulitan mencari pakan di musim kemarau ternyata
pakan fermentasi ini baik untuk ternak karena dapat membuat tubuh ternak
menyerap protein dengan sempurna, sehingga kotoran yang dibuang merupakan
zat-zat yang tidak dibutuhkan oleh tubuh. Untuk perbandingannya apabila menggunakan
pakan biasa dalam satu tahun ternak bertambah berat badan 10 kg, maka jika
menggunakan pakan fermentasi bisa mencapai 20 kg atau lebih kerena penyerapan
protein yang sempurna.
Foto
: Pelaksanaan Kegiatan Pelatihan Pembuatan Pakan Ternak Fermentasi
Dengan
pelatihan ini diharapkan peternak-peternak di desa Sijambe tidak lagi mengalami
kesulitan mencari pakan di musim kemarau dan dapat meningkatkan kualitas
ternak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
kasih komentar ya..